Daerah  

Mahasiswa Unand Bawa “Kelas Gizi Ceria” ke SDN 01 Pauh: Edukasi Bergizi, Cegah Stunting Sejak Dini

Redaksi
Mahasiswa Universitas Andalas gagas program “Kelas Gizi Ceria” ke SDN 01 Pauh (Foto: Dok. Istimewa)

HALUANNUSANTARA.com, PadangTawa ceria dan semangat belajar terpancar dari wajah-wajah siswa SDN 01 Pauh, Padang, pagi itu. Salah satu ruang kelas yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar disulap menjadi ruang edukasi penuh warna. Gambar makanan sehat ditampilkan melalui layar infokus, meja-meja disusun rapi agar siswa dapat fokus mendengarkan materi, dan suara riuh mereka bergema saat kuis interaktif dimulai.

Inilah suasana dalam program “Kelas Gizi Ceria”, sebuah inisiatif edukatif yang digagas oleh lima mahasiswa Universitas Andalas sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam rangka perkuliahan MKWK Pancasila Kelas 42. Kegiatan ini dibimbing oleh dosen mata kuliah, Dr. Desna Aromatica, S.AP., M.AP. Program ini hadir dengan misi mulia: meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar tentang pentingnya pola makan sehat sebagai langkah konkret dalam mencegah stunting sejak dini.

Pola Makan Sehat Tak Harus Membosankan

Dipandu oleh Mhd. Nabil Yukenza, mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Andalas yang juga aktif dalam berbagai organisasi di lingkungan FMIPA dan saat ini menjabat sebagai Ketua Pelaksana LKMM-TD FMIPA 2025, para siswa diajak menyelami dunia gizi dengan pendekatan yang menyenangkan.

Nabil menyampaikan materi kompleks seperti peran zat gizi mikro dan makro melalui cerita, analogi sederhana, serta visual yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.

“Tubuh kita seperti mesin. Kalau dikasih bensin bagus, jalannya mulus. Tapi kalau kita makan asal-asalan, bisa mogok di tengah jalan,” ujarnya sambil menunjukkan ilustrasi piring makan bergizi seimbang yang langsung mengundang tawa dan rasa ingin tahu siswa.

Kegiatan tidak hanya berisi pemaparan materi, tetapi juga melibatkan siswa secara aktif melalui permainan menyusun menu sehat, kuis “Tebak Gizi”, dan simulasi berbelanja di “pasar imajinatif”. Metode ini membuat siswa tidak hanya memahami pentingnya makanan bergizi, tetapi juga menyadari hubungan antara pola makan dan kesehatan tubuh mereka.

Lihat Juga:  Optimalisasi Peran Santri dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Tim Mahasiswa, Satu Misi

Program ini dilaksanakan oleh lima mahasiswa Universitas Andalas dari lintas jurusan dengan pembagian peran sebagai berikut:

  1. Kantata Putri Zahra
  2. Zerly Valentiana Putri
  3. Mhd. Nabil Yukenza (Pemateri)
  4. Khairunnisa Aliffiya
  5. Raihan

Tim ini memadukan semangat kolaboratif dan kepedulian lintas disiplin untuk menyusun kegiatan yang sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar. Sebelum pelaksanaan, tim terlebih dahulu melakukan observasi terhadap kebiasaan makan siswa serta situasi lingkungan sekolah.

“Masih banyak anak-anak yang membawa jajanan tinggi gula dan garam ke sekolah. Literasi gizinya masih rendah. Di sinilah kami merasa perlu hadir. Namun, hal positifnya adalah masih banyak siswa yang membawa bekal dari rumah,” ungkap Nabil.

Dampak Positif dan Harapan Lanjutan

Kegiatan ini menunjukkan dampak nyata. Berdasarkan evaluasi pre-test dan post-test secara lisan, siswa mengalami peningkatan pemahaman mengenai pentingnya makanan bergizi. Banyak di antara mereka menyatakan ketertarikan dan keinginan untuk mulai membawa bekal sehat dari rumah.

“Besok saya mau bawa bekal pakai sayur dan buah!” ujar seorang siswa dengan penuh semangat.

Pihak sekolah turut menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah awal membentuk kesadaran gizi sejak dini. Mereka berharap program serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk orang tua dan guru.

Edukasi Bergizi, Investasi Masa Depan

Program “Kelas Gizi Ceria” menjadi bukti bahwa edukasi gizi tidak harus disampaikan secara kaku dan membosankan. Dengan pendekatan komunikatif dan kreatif, mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan dalam membentuk kebiasaan hidup sehat generasi muda.

Kegiatan ini membuka mata berbagai pihak bahwa edukasi gizi harus dimulai sejak dini dan dikemas dengan metode yang menyenangkan agar mampu membentuk pola pikir anak yang sadar akan pentingnya kesehatan. Harapan besar tertanam agar program ini dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain demi mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan bebas stunting.

Lihat Juga:  Kelompok Mahasiswa Program Bina Desa UPN “Veteran” Jawa Timur Gelar Sosialisasi TPS3R Dalam Rangka Dibangunnya TPS3R di Kelurahan Sumber Rejo

“Kalau kita ingin sehat, maka kita harus mulai dari kesadaran makan sehat. Dan itu bisa dimulai dari kelas-kelas seperti ini,” tutup Nabil.

Narahubung:

Mhd. Nabil Yukenza
Mahasiswa Departemen Kimia, Universitas Andalas
Instagram: @nabilyukenza
Linkedin: www.linkedin.com/in/nabilyukenza