Kolom  

Inovasi Pendidikan Berbasis Media: Perspektif  Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Redaksi
Inovasi Pendidikan Berbasis Media
Ilustrasi: Inovasi Pendidikan Berbasis Media (Dok. Istimewa)

Oleh: Mustika Dewy Anggraeny*

Inovasi dalam dunia pendidikan menjadi kebutuhan penting di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Perkembangan pesat media komunikasi telah memberikan kontribusi signifikan dalam transformasi dunia pendidikan. Dengan memanfaatkan berbagai alat dan platform digital, proses belajar-mengajar kini dapat dilakukan secara fleksibel, interaktif, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu. Hal ini membuka peluang bagi terciptanya lingkungan belajar yang lebih dinamis dan inspiratif. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, sebagai generasi muda yang dekat dengan dunia media, memiliki perspektif yang unik terhadap penerapan inovasi pendidikan berbasis media.

Perkembangan teknologi digital telah mengubah wajah pendidikan secara signifikan. Model pembelajaran tatap muka yang konvensional kini mulai tergantikan oleh metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan memanfaatkan berbagai perangakat digital. Pandemi COVID-19 telah menjadi alasan bagi perubahan ini, memaksa lembaga pendidikan untuk beralih ke model pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi digital secara intensif. Perubahan ini telah mengubah lanskap pendididkan secara mendasar. Namun, transformasi ini tidak hanya sekedar memindahkan kelas ke ruang vitual. Inovasi pendididkan berbasis media menawarkan lebih dari itu yaitu metode pembelajaran yang interaktif, personalisasi pengalaman belajar, dan akses ke sumber daya global. Platform seperti Youtube, podcast, dan media sosial menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi memahami bahwa media memiliki peran yang lebih luas tidak hanya sekedar untuk menyampaikan informasi. Media, terutama yang berbasis video, dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan interaktif. Selain itu, platform media sosial memungkinkan terjadinya diskusi dan kerja sama secara langsung dan berkelanjutan. Dari sudut pandang mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, media telah menjadi alat yang sangat relevan dalam meningkatkan efektivitas pemebelajaran. Desain media yang menarik dan interaktif mampu membuat minat belajar mahasiswa. Fleksibilitas akses terhadap materi pembelajaran melalui berbagai perangkat digital memungkinkan mahasiswa belajar kapan pun dan dimana pun. Selain itu, media digital juga memfasilitasi kolaborasi global, sehingga mahasiswa dapat berinteraksi dengan rekan sebaya dari berbagai belahan dunia dan memperkaya wawasan mereka.

Lihat Juga:  Pentingnya Mata Kuliah Patriotisme untuk Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Pemanfaatan media dalam pendidikan memang memberikan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, implementasinya dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan. Mahasiswa ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengidentifikasi beberapa kendala utama seperti, Kesenjangan digital, yang ditandai dengan perbedaan akses terhadap teknologi dan infrastruktur, menjadi salah satu kendala utama. Selain itu, rendahnya literasi digital baik pada siswa maupun pengajar juga menjadi penghambat proses adaptasi terhadap pembelajaran digital. Overload informasi yang membingungkan dan ketergantungan berlebihan pada teknologi juga menjadi isu yang perlu diperatikan. Ketergantungan berlebihan ini berpotensi mengurangi interaksi sosial yang penting bagi perkembangan holistik siswa.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengidentifikasi beberapa langkah penting untuk mengoptimalkan penggunaan media dalam pendidikan. Pertama, pelatihan literasi digital harus diberikan baik kepada siswa maupun pengajar agar mereka mampu memanfaatkan media secara efektif dan bertanggung jawab. Literasi digital menjadi hal yang paling penting untuk mematikan semua pihak dapat menggunakan teknologi dengan bijak dalam mendukung proses pembelajaran. Kedua, media perlu diintegrasikan sepenuhnya ke dalam kurikulum, bukan hanya sekedar menjadi pelengkap atau tambahan. Materi pembelajaran harus dirancang secara khusus agar selaras dengan format media yang digunakan, sehingga media tidak hanya menjadi alat bantu tetapi juga bagian utama dalam proses pendidikan. Ketiga, pengembangan platform lokal menjadi langkah strategis untuk menciptakan solusi yang relevan dengan kebutuhan pendiddikan di Indonesia. Meskipun platform internasional memiliki manfaat, penting untuk memiliki platform yang sesuai dengan konteks budaya dan situasi lokal. Selain itu, pemerintah dan institusi pendidikan perlu bekerja sam untuk memperkuat infrastruktur teknologi. Langkah ini mencakup penyediaan akses yang memadai terhadap perangkat teknologi dan internet bagi seluruh siswa tanpa terkecuali. Terakhir, pendekatan blended learning, yaitu kombinasi pembelajaran tatap muka dan daring dianggap sebagai solusi yang efektif untuk mengatasi kelemahan masing-masing metode. Pendekatan ini menawarkan fleksibilitas pembelajaran daring sekaligus mempertahankan interaksi langsung yang menjadi ciri khas pembelajaran tatap muka. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, penggunaan media dalam pendidikan dapat dioptimalkan untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif.

Lihat Juga:  Bahaya Makanan dan Minuman Manis yang Berlebihan bagi Kesehatan

Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, kami memandang bahwa masa depan pendidikan akan semakin terpengaruh oleh kemajuan teknologi dan media yang terus berkembang pesat. Teknologi menghadirkan peluang besar untuk memperluas akses pembelajaran, menciptakan metode belajar yang lebih interaktif, dan memberikan fleksibilitas bagi siswa dan pengajar. Namun, kami juga memahami bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan harus dilakukan dengan bijaksana, mengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai humanis. Teknologi tidak boleh sepenuhnya menggantikan interaksi manusia, melainkan harus menjadi alat yang mendukung dan memperkaya proses pembelajaran. Interaksi langsung antara siswa dan pengajar tetap menjadi elemen penting dalam pendididkan, terutama untuk pengembangan aspek sosial, emosional, dan moral yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh teknologi.

Dalam konteks ini, pendidikan berbasis media bukan hanya dianggap sebagai sebuah inovasi, tetapi juga sebagai transformasi mendasar yang mengubah cara kita memahami dan menjalani proses belajar. Transformasi ini mencakup perubahan dalam metode pengajaran, desain kurikulum, hingga pendekatan pembelajaran yang lebih kolaboratif dan pastisipatif. Media memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih personal, kapan saja dan dimana saja, sekaligus memberikan akses ke sumber belajar yang lebih luas. Namun, untuk memastikan keberhasilan transformasi ini, semua pihak yang terkait dalam dunia pendidikan perlu bekerja sama. Pemerintah memiliki peran penting dalam memastikan infrastruktur teknologi yang memadai, institusi pendiddikan perlu menyesuaikan kurikulum agar relevan dengan perkembangan media, pengajar perlu dibekali literasi digital yang memadai, dan siswa juga harus didorong untuk menggunakan teknologi dengan bijak. Selain itu, masyarakat juga berperan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran berbasis media.

Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, kami percaya bahwa media memiliki potensi besar untuk menjadi katalisator dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif. Jika digunakan dengan strategi yang tepat, media dapat membantu mengatasi berbagai tantangan dalam pendidikan, seperti kesenjangan akses dan keterbatasan sumber daya. Transformasi ini tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini, tetapi juga untuk memastikan bahwa generasi mendatang memiliki peluang yang setara dalam memperoleh pendidikan berkualitas. Pendidikan berbasis media yang dirancang dengan pendekatan humanis akan mampu menciptakan ekosistem belajar yang tidak hanya berorientasi pada penguasaan teknologi, tetapi juga membangun karakter, empati, dan nilai-nilai moral.

Lihat Juga:  No Viral, No Justice: Mencari Keadilan di Era Digital

Dengan terus mengembangkan ide-ide kreatif yang menggabungkan teknologi, media, dan nilai-nilai humanis, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya adaptif terhadap perubahan zaman tetapi juga relevan dengan kebutuhan individu dan masyarakat. Masa depan pendidikan yang cerah dapat diwujudkan melalui inovasi yang memastikan semua individu, tanpa memandang latar belakang, memiliki akses yang sama terhadap peluang belajar. Kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak akan menjadi kunci dalam mewujudkan tujuan bersama ini membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapijuga memiliki kemampuan sosial dan moral yang kuat untuk menghadapi tantangan global di masa depan.

***

* Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya