Sragen, 26 Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Pentingnya Literasi Digital untuk Mengenal dan Mencegah Hoaks serta Phishing” yang ditujukan kepada warga RT 8, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung di pelataran rumah warga dengan metode yang interaktif, yakni melalui pembagian poster edukatif dan penyelenggaraan permainan (game) sederhana yang dirancang untuk meningkatkan antusiasme dan pemahaman peserta mengenai ancaman digital yang kerap mengintai masyarakat desa. Kegiatan ini diprakarsai oleh Mirtha Ega Priandari, mahasiswa Jurusan Administrasi Publik Universitas Diponegoro, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM.
Pemilihan sosialisasi materi ini didasarkan pada tingginya urgensi pemahaman literasi digital, khususnya terkait hoaks dan phishing, di kalangan warga desa yang kini mulai aktif menggunakan teknologi dan internet. Penggunaan smartphone, media sosial, dan aplikasi yang semakin meluas hingga ke pelosok desa perlu diimbangi dengan pemahaman mengenai risiko digital. Tanpa literasi digital yang memadai, warga berisiko menjadi korban penipuan online seperti phishing, yang dapat menyebabkan kerugian finansial akibat bocornya data pribadi. Selain itu, penyebaran hoaks juga berpotensi menyesatkan masyarakat, menimbulkan kepanikan, bahkan memicu konflik antarwarga karena informasi palsu yang cepat tersebar tanpa verifikasi.

Melalui sosialisasi ini, warga RT 8 diajak untuk lebih waspada dan kritis dalam menyikapi setiap informasi yang diterima, terutama dalam menghadapi maraknya hoaks dan tindak phishing yang semakin canggih. Materi pemahaman mengenai bahaya hoaks dan modus phishing disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh warga desa, sehingga pesan yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik. Untuk memberikan gambaran nyata dan meningkatkan kesadaran, sosialisasi juga dilengkapi dengan contoh-contoh kasus hoaks dan phishing yang pernah terjadi di lingkungan sekitar, sehingga warga dapat memahami bagaimana modus-modus tersebut bekerja dan dampak negatif yang ditimbulkan.
Kegiatan yang berlangsung pada 26 Juli 2025 ini mendapat sambutan positif dari warga. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka dalam sesi diskusi maupun saat mengikuti permainan edukatif. Warga berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala agar semakin banyak masyarakat yang melek digital dan terlindungi dari bahaya kejahatan siber. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan literasi digital di desa. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan lebih bijak dalam bermedia digital, menjaga keamanan data pribadi, serta tidak mudah menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya.