Wakil Ketua Gema Garuda Nusantara Pesman Laia: "Stop Aksi Lengah Dikit Tembak"

Foto: Laia, Wakil Ketua Gema Garuda Nusantara Pesman (Dok. Istimewa)

HALUANNUSANTARA.com, Jakarta
- Organisasi Gema Garuda Nusantara angkat bicara terkait insiden penembakan yang menimpa seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang. Melalui Wakil Ketua Umumnya, Pesman Laia, organisasi tersebut menyampaikan kritik keras terhadap tindakan aparat kepolisian yang dinilai terlalu cepat menggunakan senjata api dalam menangani berbagai situasi.

Dalam wawancara dengan media di Metropole Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2024) Pesman menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih humanis dalam penegakan hukum. Ia secara khusus menujukan pernyataannya kepada jajaran tertinggi Kepolisian Republik Indonesia.

"Ini secara khusus saya sampaikan kepada Institusi Polri RI dan kepada Bapak Kapolri. Terkait soal penembakan terhadap siswa SMK Negeri 4 Semarang," ujar Pesman mengawali pernyataannya.

Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap penggunaan senjata api yang dinilai berlebihan dalam penanganan berbagai kasus. "Senjata bukan solusi. Jika setiap masalah diselesaikan dengan peluru, apalagi jika beralasan dengan hal-hal yang menurut saya sepele. Jika kemudian begitu lalu di mana nilai kemanusiaan kita? Polisi harus menjadi pelindung, bukan ancaman. Stop aksi dikit-dikit tembak, dikit-dikit tembak," tegasnya.

Lebih lanjut, Pesman menekankan dampak jangka panjang dari tindakan tersebut terhadap psikologis masyarakat, khususnya generasi muda. Menurutnya, penggunaan kekerasan yang berlebihan oleh aparat dapat menciptakan trauma dan ketakutan yang mendalam di tengah masyarakat.

"Tindakan aparat Kepolisian yang cepat menarik pelatuk hanya akan meninggalkan luka mendalam di hati masyarakat. Apakah kita ingin anak-anak kita tumbuh dalam rasa takut terhadap mereka yang seharusnya melindungi? Ini siswa loh, masa depan bangsa harapan utama masa depan Indonesia. Namun, ketika tragedi seperti ini tidak hanya mencederai individu, tetapi juga mencederai semangat generasi penerus yang seharusnya tumbuh dengan rasa aman dan optimisme," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pesman juga menyerukan pentingnya kembali ke nilai-nilai dasar kepolisian sebagai pengayom masyarakat. "Polisi harus kembali pada esensi pengayom Rakyat dan pendekatan tanpa kekerasan Terhadap masyarakat. Indonesia butuh keamanan yang manusiawi, bukan intimidasi bersenjata!" pungkasnya.

Pernyataan keras dari Wakil Ketua Umum GGN ini menambah daftar panjang kritik terhadap penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat kepolisian. Insiden penembakan terhadap siswa SMK Negeri 4 Semarang telah memicu perdebatan lebih luas mengenai protokol penggunaan senjata api dan pendekatan kepolisian dalam menangani berbagai situasi di lapangan. (*)

Lebih baru Lebih lama
RajaBackLink.com

نموذج الاتصال