Foto: Drs. K.H. Najib Suyuthi M.Ag (Doc. Ist.) |
HALUANNUSANTARA.com - Santri mempunyai peran pentimg dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, santri diharapkan memainkan peran krusial dengan mengutamakan karakter dan akhlak. Drs. K.H. Najib Suyuthi M.Ag menekankan pentingnya adab dalam pendidikan, yang berarti "al adabu fauqol ilmi" atau adab yang lebih penting daripada ilmu itu sendiri.
Dalam sebuah acara yang diadakan oleh Ikamaru Walisongo membahas tantangan zaman, Drs. K.H. Najib Suyuthi M.Ag menjelaskan bahwa santri perlu mengembangkan diri dengan cara merendahkan hati untuk meninggikan orang lain. "Jihad yang haqiqi adalah orang yang menahan hawa nafsunya,"ujar beliau, menekankan pentingnya pengendalian diri dalam setiap usaha.
Pendidikan yang komprehensif, seperti yang ditawarkan oleh YPRU, diharapkan dapat menciptakan lulusan berkualitas. Beliau menyoroti tantangan dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki integritas, dedikasi, dan komitmen terhadap akhlakul karimah. "Santri harus menjadi intelektual yang berakhlak, serta mandiri secara ekonomi," tambahnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa setiap tindakan santri harus nyata dan bernilai sebagai investasi akhirat, sesuai dengan prinsip "Arrohhimu yarhamu rohman". Dalam konteks ini, santri diharapkan tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan komitmen dan kerja keras, santri dapat berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia yang lebih baik dan beradab. (Salma Lailia Karima, S. Pd.)