Foto: Dok. Istimewa
Oleh: Rofi Hidayat*
Topik pemain keturunan di Timnas Indonesia sepertinya tidak ada habisnya untuk dibahas. Banyak orang melihat kebijakan ini sebagai langkah yang tepat untuk memperkuat Timnas Garuda, tetapi ada juga yang menganggapnya kontroversial. Sebagai negara berdaulat, kita tentu ingin anak-anak kita mewakili Indonesia di arena internasional. Meskipun demikian, situasi nyata di lapangan seringkali memaksa kita untuk mencari solusi jangka pendek yang tidak ideal.
Sepak bola merupakan olahraga yang paling diminati di Indonesia. Hampir setiap lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, menggemari olahraga ini. Meskipun begitu, prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Salah satu langkah yang diambil PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) untuk meningkatkan prestasi sepak bola adalah melalui program naturalisasi.
Kehadiran pemain berdarah campuran atau naturalisasi di Timnas sudah menjadi fenomena yang cukup lama, tetapi di era modern ini, kita harus bertanya: apakah ini langkah yang benar? Ada dua sisi dari mata uang ini: satu sisi mendukung kebijakan ini dengan harapan meningkatkan kualitas tim, sementara sisi lainnya khawatir bahwa ini hanya langkah sementara yang mengabaikan pengembangan pemain lokal.
Banyak yang menganggap kebijakan ini akan mematikan bakat anak-anak di Indonesia namun juga banyak yang mendukung program naturalisme ini, seperti menurut pundit bola Justinus Laksana atau yang lebih dikenal dengan Coach Justin kedatangan para pemain naturalisasi ini membawa manfaat ke sepak bola Indonesia.
Naturalisme ini diharapkan mampu meningkatkan daya juang dan semangat para pemain lokal untuk mampu bersaing dengan pemain naturalisasi, ,beliau juga berpendapat bahwa program ini tidak mematikan bakat pemain lokal justru dengan adanya pemain-pemain naturalisasi yang memiliki pengalaman bermain di Eropa dapat memberikan dampak positif untuk pemain lokal dan pemain lokal dapat belajar kepada pemain pemain ini.
Naturalisasi perlu dilakukan, karena menurutnya pemain lokal belum mempunyai kualitas seperti yang diharapkan. Coach Justin juga tidak mempermasalahkan latar belakang pemain yang membela Timnas Indonesia, menurutnya kita patut bangga karena yang dibela adalah Merah Putih. Menurut Coach Justin, naturalisasi pemain adalah fenomena yang biasa terjadi di semua negara, untuk meningkatkan kualitas Timnas suatu negara.
Pada saat ini Timnas Indonesia ditahap sangat berkembang dalam segi kualitas, ini dibuktikan dengan Timnas Indonesia U23 berhasil mencapai babak semifinal untuk pertama Kalinya dalam ajang AFC Cup, Timnas Indonesia senior juga mampu mencapai babak 16 besar, dan masuk round 3 kualifikasi piala dunia untuk pertama kalinya . Walaupun dengan bergemilang pencapaian Timnas Indonesia, banyak juga yang mengkritik Timnas Indonesia bahwa ini bukan Timnas Indonesia yang main melainkan orang lain. Seperti pundit bola yang lebih dikenal dengan nama Bung Towel sering mengkritik bahwa PSSI terlalu banyak merekrut pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia. Ia menilai bahwa keberadaan pemain naturalisasi menunjukkan bahwa kompetisi liga lokal hana sebagai pajangan.
Dengan adanya program naturalisme ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi persepakbolaan di Indonesia, Walaupun program ini sudah teruji memberikan dampak yang signifikan, Pada akhirnya program naturalisasi bisa menjadi solusi sekaligus tantangan bagi sepak bola Indonesia. Naturalisasi harus dijalankan dengan penuh perhitungan agar tidak menghambat perkembangan pemain lokal.
Kebijakan ini akan berhasil jika diimbangi dengan upaya serius untuk membangun sistem pembinaan yang berkualitas dan berkelanjutan. Naturalisasi bisa memberikan dampak positif bagi tim nasional Indonesia, namun perlu diingat bahwa solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan adalah mencetak generasi pemain lokal yang mampu bersaing di level internasional.
* Mahasiswa Universitas Lampung
