Mahasiswa Undip Memanfaatkan Limbah Organik menjadi Eco Enzyme

Foto Bersama Memperlihatkan Produk Jadi Eco Enzyme (Foto: Dok. Pribadi)

HALUANNUSANTARA.com - Desa Beji dikenal sebagai kawasan agrikultural yang subur dan memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Potensi ini menjadikan Desa Beji sebagai salah satu pusat produksi pertanian yang penting di kawasan tersebut. Namun, di balik potensi yang besar, Desa Beji juga dihadapkan dengan berbagai tantangan yang cukup signifikan.

Salah satu tantangan utama adalah masalah lahan kering yang rentan terhadap kekeringan khususnya saat musim kemarau panjang. Kondisi ini berdampak secara langsung pada produktivitas pertanian dan mengancam keberlanjutan usaha tani di lingkungan sekitar. Lahan yang mengalami kekeringan biasanya memiliki kesuburan tanah yang rendah, sehingga produksi tanaman tidak maksimal. 

Selain masalah lahan kering, pengelolaan limbah organik juga menjadi isu penting yang memerlukan perhatian serius di Desa Beji. Limbah organik yang berasal dari pasar tradisional dan dapur rumah tangga sering kali tidak dikelola dengan baik. Mayoritas limbah ini dibuang begitu saja atau bahkan dibakar, yang menyebabkan penurunan kualitas udara di desa tersebut. Pembakaran limbah organik tidak hanya mencemari udara tetapi juga menghilangkan potensi bahan organik yang dapat diolah menjadi pupuk alami atau eco enzyme.

Dengan pelatihan yang tepat mengenai pengelolaan limbah organik, masyarakat Desa Beji dapat memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk yang bernilai guna, seperti eco enzyme atau pupuk kompos yang bisa meningkatkan kesuburan tanah. Langkah ini tidak hanya memperbaiki lingkungan tetapi juga meningkatkan produktivitas lahan pertanian sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang sering kali mahal.

Demonstrasi Pembuatan Eco Enzyme (Foto: Dok. Pribadi)

Dalam upaya mengatasi permasalahan limbah organik, Desa Beji mengadakan program pelatihan pembuatan eco enzyme. Pelatihan ini diadakan di aula Balai Desa Beji pada Sabtu, 10 Agustus 2024 bersama mahasiswa KKN Undip di Desa Beji. Kegiatan Pelatihan ini sebagai ajang transfer ilmu kepada anggota PKK dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan cara memanfaatkan limbah organik secara optimal serta menghasilkan produk yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi.

Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Desa Beji, Bapak Kusaeri, yang memberikan sambutan mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik guna mendukung kelestarian lingkungan desa. Acara ini dihadiri oleh 24 peserta, yang terdiri dari ibu-ibu PKK, perwakilan setiap RT, Kelompok Wanita Tani (KWT), dan pengurus bank sampah.

Kepedulian dari berbagai elemen masyarakat ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mendukung program yang bertujuan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan desa. Tidak lupa program multidisplin yang dilaksanakan oleh tim KKN Undip juga didukung penuh oleh Belia Dwi Cahya Putri, S.T., M.T sebagai Dosen Pembimbing Lapangan. 

Para peserta diajarkan cara pembuatan eco enzyme secara rinci. Dimulai dengan pemaparan teori mengenai proses fermentasi yang akan mengubah limbah organik menjadi cairan pembersih serba guna. Proses ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menghasilkan produk yang efektif untuk membersihkan rumah tangga hingga ruang publik. Metode ini dipandang sebagai solusi praktis yang dapat diterapkan oleh masyarakat desa dalam keseharian mereka.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga memotivasi masyarakat Desa Beji untuk turut serta dalam menjaga lingkungan dengan pendekatan yang lebih sustainable. Pendampingan ini diharapkan dapat memberdayakan warga untuk terus menerapkan ilmu yang didapat sehingga kkn (kegiatan kerja nyata) ini membuahkan hasil yang positif untuk jangka panjang.

Sebelum pelaksanaan pelatihan, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Undip telah melakukan serangkaian persiapan yang mendalam untuk memastikan seluruh rangkaian program berjalan sukses. Langkah awal yang mereka ambil adalah mengumpulkan limbah organik dari pasar terdekat. Proses ini tidak hanya melibatkan pengumpulan bahan yang diperlukan tetapi juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan.

Setelah limbah organik terkumpul, mahasiswa KKN melanjutkan dengan mencacah limbah tersebut menjadi bagian yang lebih kecil. Proses pencacahan ini bertujuan untuk memaksimalkan proses fermentasi yang diperlukan dalam pembuatan eco enzyme. Eco enzyme ini merupakan solusi inovatif yang dapat dihasilkan melalui fermentasi limbah organik dengan campuran gula dan air. Dengan memotong limbah organik menjadi bagian yang lebih kecil, proses fermentasi dapat berlangsung lebih cepat dan efisien.

Upaya mahasiswa KKN ini tidak hanya bertujuan untuk mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pelatihan, namun juga berfungsi sebagai contoh nyata bagi peserta pelatihan mengenai proses pengelolaan limbah organik sejak awal. Dengan menyaksikan langsung langkah-langkah yang dilakukan, peserta pelatihan diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan metode yang sama di lingkungan mereka masing-masing dan ilmunya bisa dikembangkan sebagai bekal Desa Binaan. Dedikasi dan ketelitian mahasiswa KKN dalam mempersiapkan pelatihan ini mencerminkan komitmen mereka untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah organik dan mempromosikan praktik berkelanjutan melalui pembuatan eco enzyme. 

Pelatihan ini membawa banyak manfaat bagi peserta, tidak hanya dari segi pengetahuan tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung mereka terapkan di rumah maupun di bidang pertanian. Melalui pemahaman dan aplikasi eco enzyme, Desa Beji diharapkan dapat mengelola limbah organik dengan lebih bijak dan produktif, memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan yang lebih sehat.

Lebih baru Lebih lama
RajaBackLink.com

نموذج الاتصال