Mahasiswa Tim II KKN UNDIP lakukan Edukasi Mengenai Cara Menangani Berita Hoaks Di Ibu-Ibu PKK Desa Pungsari (Foto: Dok. Pribadi) |
HALUANNUSANTARA.com, Pungsari - Akibat dari cepatnya arus informasi yang menyebar di masyarakat menyebabkan terjadinya information overload atau yang biasa disebut banjir informasi. Information Overload yang terjadi di masyarakat dapat menyebabkan masyarakat khususnya ibu-ibu mudah termakan informasi palsu atau hoaks.
Untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, Tim II KKN UNDIP Desa Pungsari mengadakan edukasi tentang bahaya hoaks. Kegiatan ini ditujukan untuk ibu rumah tangga yang biasanya menjadi pengguna media sosial yang aktif.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan diketahui bahwa kebanyakan ibu-ibu Desa Pungsari masih belum menyaring semua informasi yang mereka dapatkan. Mereka menerima seluruh informasi yang mereka dapatkan dan menganggap bahwa semua informasi yang mereka terima merupakan sebuah informasi yang benar.
Anindya Deanova Prasetyorini dari jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro selaku penanggung jawab program, menjelaskan “Saya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama ibu rumah tangga, tentang pentingnya memilih informasi yang tepat di era digital ini. Harapan saya adalah mereka akan menggunakan media sosial dengan lebih cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu”.
Salah satu peserta sosialisasi, Ibu Lentis, mengungkapkan, "Saya sering kali bingung saat menerima berita di media sosial terutama giveaway yang dilakukan di TikTok, apakah itu benar atau tidak. Melalui sosialisasi ini, saya jadi tahu cara membedakan mana berita yang benar dan mana yang palsu. Ini sangat membantu."
Dalam sosialisasi ini, siswa diberi materi tentang cara membedakan berita hoaks dari berita yang benar, pentingnya mengecek sumber berita, dan efek negatif menyebarkan hoaks. Selain itu, diadakan diskusi interaktif untuk memberi peserta kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman mereka.
Tags
Daerah